5 Hal yang Harus Anda Perhatikan Ketika Membuka Tabungan Haji - Melaksanakan ibadah haji, selalu berkesinambungan dengan syarat yakni "mampu" baik dari segi biaya ataupun kondisi fisik. Kemampuan secara financial sangat diutamakan, mengingat haji adalah ibadah yang membutuhkan dana untuk biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) yang kuantitasnya selalu meningkat dari tahun ke tahun.
Oleh sebab itu, Anda yang akan melaksanakan ibadah haji, semestinya mulai mencari dari mana asal dana yang diperlukan untuk mendaftar porsi haji dan melunasi BPIH. Bagi yang secara harfiah memang mampu untuk melaksanakan ibadah haji (misalnya sudah memiliki asset atau tabungan yang cukup untuk ibadah haji), maka langkah untuk beribadah haji ialah dengan langsung daftar porsi haji.

Tetapi, untuk yang sama sekali belum memiliki tabungan untuk BPIH, maka kami sarankan kepada Anda agar segera memproses tabungan haji.
Tabungan haji bisa dibuka di semua bank yang menyediakan tabungan khusus untuk haji. Pada dasarnya, semua bank mempunyai aturan yang serupa satu sama lain untuk membuka tabungan haji. Perbedaannya mungkin di jumlah setoran awal dan setoran berikutnya.
Untuk lebih jelasnya, ada 5 hal yang harus Anda perhatikan sebelum membuka tabungan haji, yang akan Erahajj sampaikan dalam artikel berikut ini.
1. Prinsip Tabungan Haji
Bila Anda membuka tabungan di Bank Syariah (disarankan memang membuka tabungan haji di bank syariah daripada di bank konvensional karena untuk menghindari riba), ada dua macam akad tabungan haji:
- Akad Wadiah (titipan). Dana tabungan haji dari nasabah dititipkan ke pada bank tanpa ada imbal hasil (bisa jadi ada biaya jasa titipan, namun biasanya tidak ada penarikan biaya penitipan). Bank harus siap mengembalikan dana titipan kapanpun di ambil oleh nasabah.
- Akad Mudharabah Muthlaqah. Dana tabungan haji yang disetorkan ke bank syariah akan dikelola oleh bank syariah untuk membiayai usaha-usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah. Nasabah akan mendapat imbal hasil berupa nisbah (pembagian keuntungan) dan biasanya juga ada asuransi tabungan haji.
Baca Juga : Haji Bukan Hanya untuk Orang Tua
2. Setoran Awal untuk Membuka Tabungan Haji dan Setoran Berikutnya
Setoran awal untuk memproses tabungan haji rata-rata ialah 100.000 rupiah. Ada yang menetapkan lebih rendah semisal Bank Muammalat ialah sebesar 50.000 rupiah. Ada pula yang lebih tinggi yaitu BNI, sebesar 500.000 rupiah.
Setoran berikutnya, ada yang menentukan setoran tetap dengan nominal yang tetap dengan fitur autodebet. Jadi, nasabah harus memiliki rekening induk sebagai sumber untuk autodebet setiap bulannya.

Tetapi, tidak semua bank menentukan jumlah yang tetap untuk setoran berikutnya. Di BRI Syariah contohnya, setoran selanjutnya bebas, minimal 10.000 dengan metode penyetoran secara tunai ke bank atau transfer.
Untuk persyaratan pembukaan rekening, kelengkapan identitas yang harus dibawa yaitu KTP/SIM/Paspor dan NPWP (jika punya). Prosedurnya silakan pelajari di website masing-masing bank atau datang langsung ke bank pilihan Anda dan bertanyalah kepada customer service.
3. Pendaftaran Porsi Haji
Setiap bank sepakat bahwa pendaftaran porsi haji ke KEMENAG dapat dilakukan|diproses) jika tabungan telah mencapai 25 juta rupiah. Anda bisa bertanya tentang persyaratan mendaftar dan prosedurnya langsung ke customer service bank tempat Anda menabung.
Baca Juga : Yuk, Pelajari Syarat Sah Haji Berikut Ini
4. Bagi Hasil dan Asuransi Tabungan Haji
Seperti yang kami singgung di poin pertama, bila Anda daftar tabungan haji dengan prinsip mudharabah muthlaqah, maka Anda berkesempatan mendapatkan bagi hasil dan asuransi tabungan haji. Jumlahnya sesuai dengan kebijakan masing-masing bank pelaksana tabungan haji.

Hal ini cukup menguntungkan, karena nominal tabungan Anda dapat bertambah dengan bagi hasil. Anda juga bisa mendapatkan manfaat asuransi dengan premi gratis yang nominalnya dapat berbeda masing-masing bank.
Menariknya lagi, zakat akan langsung dipotong secara otomatis dari bagi hasil yang Anda terima. Jadi, Anda tidak perlu repot menghitungnya sendiri.
5. Displin dalam Menabung BPIH
Salah satu kunci untuk bisa segera naik haji adalah dengan teratur dalam menyetorkan uang ke tabungan haji. Akan sia-sia rasanya jika Anda hanya membuka tabungan haji namun tidak pernah disetor.
Berikut ada beberapa trik yang bisa Anda coba untuk bisa teratur menabung BPIH:
Manfaatkan Fasilitas Autodebet
Fitur autodebet atau pendebetan secara otomatis dari rekening lain adalah salah satu upaya untuk "memaksa" kita agar menabung haji. Pilihlah setoran rutin per bulan misal 100.000 rupiah, maka setiap bulan di tanggal yang sama tabungan haji Anda akan terisi sebesar 100.000.
Kelebihan lainnya adalah Anda kadang tidak terasa berat sebab tidak tahu wujud uangnya. Tahu-tahu uang di rekening Anda berkurang tiap bulan, namun jelas berkurangnya ke mana. Bukan untuk belanja-belanja tidak jelas, ya! Tapi untuk beribadah haji ke baitullah.
Menabung Sekian Persen dari Penghasilan
Jika Anda tidak memakai autodebet, maka selalu sisihkan sekian persen dari pendapatan Anda untuk tabungan haji. Misal, Anda bekerja dengan gaji 5 juta rupiah, maka sisakan sekitar 5% untuk tabungan haji (250.000 rupiah) setiap bulannya ke rekening tabungan haji.
Selanjutnya, selain dari gaji misal Anda ada pendapatan lain dari bisnis adalah laba bersih 2 juta rupiah, maka perbesar tabungan Anda dengan menyisihkan 10% dari laba tersebut (200.00 rupiah) langsung ke rekening Anda. Alhamdulillah, Anda pun bisa menyimpan 450.000 per bulan untuk ibadah haji.
Sepertinya mudah, ya? Tapi tidak akan semudah itu jika Anda tidak berkomitmen untuk melaksanakannya dengan serius.
Menabung dengan Nominal Tertentu
Cara ini cukup unik namun efektif. Pernah mendengar tentang The Power Of 20 ribu? Nah, cuma dengan menyisihkan SELURUH uang dengan nominal 20.000 yang lewat di dompet/kantong Anda, Anda bisa mengumpulkan tabungan haji Anda dengan cepat.

Aturannya, Anda harus menyisihkan semua uang 20 ribuan Anda ke dalam celengan atau botol plastik, kemudian dalam 1 bulan uang yang terkumpul itu Anda tabung ke tabungan haji Anda.
Kenapa 20 ribu? Karena si hijau ini dirasa pas nominalnya untuk disimpan ke tabungan, tidak terlalu sedikit dan tidak terlalu banyak. Jika Anda menginginkan jumlah lain silakan, bahkan koin 1000-an pun boleh, asalkan Anda komitmen untuk menyisihkannya.
Menabung Receh Kembalian Belanja
Jangan sepelakan uang receh yang biasa Anda dapat seusai belanja. Sisihkan dalam celengan, sesudah penuh secepatnya tabungkan ke tabungan haji Anda di bank.
Menabung Emas untuk Pelunasan BPIH
Fokus dari poin-poin yang kami paparkan di atas yaitu untuk memenuhi target nominal 25 juta rupiah untuk daftar porsi haji ke kemenag. tetapi, jika Anda akan menabung untuk melunaskan haji, Anda bisa simpan sebagian tabungan Anda dalam bentuk logam mulia untuk menjaga nilai uang Anda saat digunakan untuk pelunasan BPIH (biasanya butuh beberapa tahun untuk daftar tunggu haji). Maka, alternatif menabung emas ini bisa Anda tempuh agar uang Anda aman dari gerusan inflasi.
Demikian beberapa hal yang harus Anda simak saat Anda menabung untuk haji. Semoga kita semua mendapatkan rezeki dan kemampuan untuk beribadah haji sesegera mungkin.
Bagi Anda yang mau melaksanakan ibadah haji, pastikan Anda memilih biro travel haji yang terpercaya, yang sudah menggunakan sistem yang canggih pada biro travelnya. Jangan sampai Anda gagal berangkat haji karena oknum travel yang tidak amanah dalam menjalankan bisnisnya.